Pasaman Barat | Mikanews : Program sawah pokok murah hingga mencapai 60% yang dapat mengefisiensi biaya petani merupakan program baru yang diluncurkan oleh Pemkab Pasbar.
Peluncuran program ini merupakan bagian dari 100 hari kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.
Sebagai uji coba, pada hari Rabu (28/05/2025) Pemkab Pasbar melakukan tanam perdana program sawah pokok murah (SPM) di lahan pertanian kelompok tani Tirto Sari, Nagari Mahakarya, Kecamatan Luhak Nan Duo.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati sekaligus sebagai upaya dalam mendukung swasembada pangan daerah.
Bupati Pasaman Barat, H. Yulianto, saat di lokasi Tani Tirto Sari menjelaskan, sistem SPM mampu mengefisiensi pemakaian benih dan sarana produksi lain hingga lebih dari 60 persen.
Metode ini juga menekan biaya pengolahan lahan secara signifikan dan cocok diterapkan di tengah tingginya biaya produksi yang saat ini dihadapi petani.
“SPM bukan hanya inovatif, tapi juga aplikatif. Petani bisa menghemat input pertanian tanpa mengurangi hasil panen,” ujarnya.
Pada 2024, luas pertanaman padi sawah di Pasaman Barat tercatat seluas 18.009 hektare, dengan total produksi mencapai 88.408 ton dan provitas rata-rata 4,65 ton per hektare.
Dengan penerapan SPM, pemerintah berharap produktivitas bisa meningkat lebih tinggi dengan input lebih efisien.
Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, Doddy San Ismail yang juga saat ini menjabat sebagai Sekda Pasaman Barat, menjelaskan secara teknis tahapan metode yakni;
Setelah panen, jerami di potong dan dikumpulkan, sisa batang di bersihkan, dan lahan digenangi air selama dua malam.
Kemudian dibuat bedengan berukuran 1,25 meter x 10 meter dengan parit antara bedeng sedalam 15 cm.
Selanjutnya, petani memberikan perlakuan dasar seperti dolomit, pupuk kandang, atau pupuk organik lainnya.
Bedeng ditutup jerami setebal 5 cm sebelum dilakukan persemaian benih selama 15 hari.
“Setelah tahapan tersebut dilalui, barulah sawah siap untuk ditanami,”jelas Dodi mengakhiri.*Mika.
(Aulia)






