Pasaman Barat | Mikanews.id : Dalam situasi berbangsa dan bernegara kurang stabil, disusul terjadinya aksi pembakaran fasilitas umum serta aksi penjarahan di Jakarta, Makassar dan beberapa daerah lain di tanaJangan setiap ASN Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, harus jadi penyejuk dan jangan terprovokasi.
Fenomena yang terjaduang Jakarta dan di sejumlah daerah lain, beberapa hari terakhir adalah persoalan besar yang harus disikapi.
Akibat peristiwa memilukan bangsa ini, secara otomatis menimbulkan kerugian besar bagi negara, pribadi beberapa pejabat dan anggota dewan.
Hal ini disampaikan Kasi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Asriwan melalui amanat apelnya di halaman kantor itu, Simpang Empat, Selasa (2/9).
Apel diikuti Kasubbag Tata Usaha, Suharjo, Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad), Hilaluddin, Kasi PHU (Penyelenggara Haji dan Umrah), Ronaldi, serta Penyelenggara Zakat Wakaf, Gusnifar.
Menyikapi kondisi yang ada, Kementerian Agama secara nasional, seperti di Pasaman Barat, melalui ASN-nya ajak masyarakat melakukan zikir dan doa bersama di mesjid atau musholla di lingkungannya, kata Kasi Bimas Islam itu.
Menteri Agama, yang ditindaklanjuti Dirjen Bimas Islam, melaluinya Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, dan ditindaklanjuti Kantor kabupaten/kota, seperti Pasaman Barat, minta setiap penyuluh agama Islam di wilayahnya melaksanakan zikir dan doa bersama dengan masyarakat setempat.
Zikir dan doa bersama ini, terang Asriwan, diharapkan disikapi secara bersama, dan ditujukan kepada Yang Maha Kuasa, agar atas izin dan kemuliaan-Nya persoalan berbangsa dan bernegara berakhir, katanya.
Sebagai ASN yang berhubungan langsung dengan masyarakat, tambah Asriwan, maka penyuluh agama Islam yang berada di setiap kecamatan, memiliki peranan penting memberikan penyejuk dan menambah keteguhan hati masyarakat menyikapi kondisi yang terjadi di negeri ini. *Mika
(gmz)






