spot_img
spot_img
BerandaKESEHATANAlif Penderita Thalasemia di Padang Pariaman Tak Pernah Tersentuh Bantuan Sosial

Alif Penderita Thalasemia di Padang Pariaman Tak Pernah Tersentuh Bantuan Sosial

Alif Rahmat Putra, seorang siswa kelas IV SD di Nagari Balai Hilir, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, telah berjuang melawan penyakit Thalasemia sejak duduk di kelas I SD, sampai sekarang tidak pernah tersentuh bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

Di usianya yang masih belia, Alif harus menjalani hidup dengan kondisi tubuh yang lemah dan membutuhkan transfusi darah serta pengobatan rutin seumur hidup.

Alif menderita Thalasemia, penyakit kelainan darah bawaan yang memerlukan pengobatan secara rutin.

Sayangnya, karena keterbatasan ekonomi, ia tidak mendapatkan akses pengobatan yang layak.

Keluarganya tidak mampu melunasi tunggakan BPJS Mandiri selama 7 tahun, sehingga kesulitan mendapatkan layanan kesehatan.

Alif tinggal bersama ibunya, Melda, seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai pencuci piring di sebuah rumah makan di sekitar nagari mereka. Pendapatan Melda sangat terbatas, hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Meski dalam kondisi ini, keluarga Alif tidak pernah mendapatkan bantuan sosial apapun seperti PKH (Program Keluarga Harapan) maupun BLT Dana Desa.

Semua ini terjadi di Nagari Balai Hilir, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, sebuah daerah yang masih menyimpan banyak potret kemiskinan tersembunyi.

Alif sudah menderita Thalasemia sejak kelas I SD, dan hingga kini di kelas IV, kondisinya semakin rentan.

Selama hampir empat tahun, ia berjuang tanpa dukungan nyata dari program pemerintah.

Menurut keterangan dari pihak nagari, keluarga Alif dianggap “masih mampu” hanya karena Melda memiliki pekerjaan sebagai pencuci piring.

Namun penilaian ini tidak mempertimbangkan kondisi penyakit kronis yang dialami anaknya, serta fakta bahwa penghasilan Melda jauh di bawah standar kelayakan hidup.

Alif yang sudah menahun menderita menderita Thalasemia, tetap menunjukkan semangat belajar dan bersekolah meski dalam kondisi sakit. Namun, tanpa pengobatan rutin dan bantuan finansial, kondisinya bisa semakin memburuk.

Sang ibu, Melda, mengaku hanya bisa pasrah karena tidak tahu harus mencari pertolongan ke mana lagi.

Salah satu warga yang prihatin terhadap kondisi Alif menyampaikan harapannya kepada pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.

“Kami mohon kepada Bapak Bupati Padang Pariaman dan jajarannya agar turun langsung melihat anak-anak seperti Alif, mereka ini jelas tidak mampu dan sedang sakit parah, tapi malah tidak masuk data bantuan”, ujar seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya.

Jangan sampai anak-anak seperti ini diabaikan hanya karena sistem pendataan yang tidak akurat.

“Kami butuh keadilan sosial, bukan hanya formalitas data,” tegas warga tersebut

Kisah Alif penderita Thalasemia ini, cerminan nyata masih banyaknya anak-anak kurang mampu dan sakit kronis yang terabaikan oleh sistem bantuan sosial.

Sudah seharusnya pemerintah daerah segera melakukan validasi ulang terhadap data penerima bantuan, dan memastikan tidak ada satu pun anak yang kehilangan haknya atas layanan kesehatan hanya karena keluarganya miskin.

(Arz)

Google News

- Advertisement -spot_img
Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini