Sabtu pagi yang biasanya tenang di pusat Kota Padang berubah menjadi lautan semangat. Di Ballroom The Axana Hotel, sorak-sorai dan tepuk tangan membahana setiap kali nama Anies Baswedan disebut.
Ratusan orang tumpah ruah memenuhi ruangan, bahkan banyak yang rela berdiri karena kursi tak lagi mencukupi.
Tokoh inspiratif nasional itu datang bukan sekadar memberi pidato. Ia datang untuk mengobarkan semangat perubahan.
Semangat perubahan, Ia gaungkan dalam Pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Rakyat Sumatera Barat.
Yang dirangkai dengan Dialog Kebangsaan Vox Populi Suara Rakyat bertema “Rakyat sebagai Kekuatan Inti Perubahan”, yang di moderatori Nof Erika, S.Hi, C. Med.
Bagi masyarakat Sumatera Barat, kehadiran Anies Baswedan terasa seperti magnet. Peserta datang dari berbagai kabupaten dan kota.
Hanya untuk menyimak langsung pandangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tentang arah gerakan rakyat dan pentingnya partisipasi publik dalam menjaga demokrasi.
“Gerakan ini bukan tempat mencari keuntungan, gerakan ini tempat menguntungkan bagi rakyat,” tegas Anies lantang, disambut tepuk tangan panjang dan gemuruh semangat peserta dialog.
Anies Baswedan menegaskan bahwa ormas harus menjadi wadah pemberdayaan publik, bukan sekadar alat kekuasaan.

Dengan nada penuh keyakinan, Anies Baswedan juga menekankan pentingnya disiplin dan ketertiban internal agar organisasi memiliki kredibilitas tinggi.
“Kalau ada yang melanggar, maka gerakan ini sendiri harus menertibkan. Dengan begitu koreksi dari luar dan perbaikan dari dalam bisa berjalan bersamaan,” ujarnya, membuat suasana sejenak hening sebelum kembali riuh oleh tepuk tangan.
Banyak yang mengangkat ponsel, merekam setiap ucapannya seolah tak ingin kehilangan momen inspiratif itu.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid, menyampaikan bahwa Gerakan Rakyat kini tumbuh pesat di seluruh Indonesia.
“Kami sudah memiliki kepengurusan di 38 provinsi dan 475 DPD di seluruh Indonesia,” ungkapnya bangga.
Sahrin menegaskan, Gerakan Rakyat bukan partai politik, melainkan wadah untuk membangun kesadaran politik masyarakat agar lebih melek terhadap hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara.
“Orientasi kami lebih kepada pendidikan politik untuk rakyat. Kami ingin masyarakat memahami politik sebagai alat perubahan, bukan sekadar perebutan kekuasaan,” ujarnya tegas.

Sementara itu, Ketua DPW Gerakan Rakyat Sumatera Barat, Rita Widyawati, S.H., menegaskan komitmennya membawa semangat gerakan ini hingga ke akar rumput.
“Visi kami adalah memastikan Gerakan Rakyat hadir di seluruh Sumatera Barat, dari kota sampai nagari,” terang Rita penuh semangat.
Ia juga menjelaskan bahwa DPW Sumbar telah membentuk 23 departemen tematik—mulai dari bidang pertanian, kesehatan, pendidikan hingga perdagangan—sebagai bentuk jawaban terhadap kebutuhan nyata masyarakat.
“Penguatan struktur di daerah adalah langkah awal memastikan keberlanjutan program pemberdayaan publik,” tambahnya.
Semangat dan antusiasme peserta di ruangan itu menjadi bukti bahwa energi perubahan masih hidup di tengah masyarakat.
Banyak yang berharap Gerakan Rakyat dapat menjadi wadah baru bagi publik untuk ikut serta dalam memperbaiki arah bangsa.
Menutup rangkaian acara, Anies Baswedan kembali menyerukan pesan moral yang menggugah:






