Pekanbaru | Mikanews : Wastra Riau merupakan warisan budaya yang memiliki nilai historis dan potensi ekonomi. Meski demikian, upaya untuk memperkenalkan dan menempatkannya di kancah global menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan akses pasar hingga kebutuhan untuk beradaptasi tren kekinian.
Dengan begitu, dibutuhkan berbagai cara dalam mempromosikan batik dan tenun Riau untuk dikenal mancanegara.
Oleh karena itu, Puan Asosiasi Pelaku Ekonomi Kreatif (Aspekraf) Provinsi Riau telah menggagas International Riau Fashion Week (IRFW) 2025, sebagai langkah memberi ruang bagi seniman dan pengrajin lokal.
Koordinator Puan Aspekraf Riau, Irna Juwita, mengatakan bahwa event ini akan mengusung konsep fashion show dengan menghadirkan perwakilan dari Filipina, Malaysia, Indonesia, dan Thailand.
Sedangkan untuk dalam negeri, sejumlah daerah seperti Jakarta, Medan, Banyuwangi, Padang, dan Lampung juga dipastikan ikut serta.
“Kami akan menyelenggarakan International Riau Fashion Week yang diadakan pada 5 Oktober 2025 di Pekanbaru. Alhamdulillah, dari pihak-pihak itu kita bisa mendatangkan model, desainer dan tim yang berkisar 150 orang nanti akan hadir kesini. Kehadiran mereka tentu membawa semangat baru untuk kemajuan ekonomi kreatif di Riau,” ujar Irna di Kantor Gubernu Riau, Pekanbaru, Senin (15/9).
Dijelaskan, tahun ini merupakan IRFW jilid kedua setelah sebelumnya sukses mendatangkan perhatian banyak pengrajin.
Hal itu terbukti, pada penyelenggaraan event pertama, para pelaku UMKM Riau bahkan berhasil mencatatkan omzet hingga Rp 5 juta berkat keterlibatan dalam ajang tersebut.
Melihat potensi besar itu, ia mengajak para pengrajin wastra nusantara khususnya pelaku UMKM, untuk ikut berpartisipasi.
Menurutnya, IRFW 2025 bisa menjadi peluang untuk memasarkan produk ke panggung yang lebih luas.
“Bagi pengrajin wastra nusantara, inilah saatnya ikut serta berpartisipasi. Karena kami juga pecinta batik, event tersebut bisa meningkatkan UMKM batik dan tenun di daerah kita,” jelasnya.
Selain fashion show, IRFW 2025 juga akan menggelar bazar produk khas Riau. Ia berharap, kehadiran tamu mancanegara diharapkan memberikan dampak ekonomi langsung bagi pelaku usaha mikro sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah.
“Pada season pertama, dengan mendatangkan orang-orang itu berdampak kepada pendapat asli daerah (PAD) kita juga. Tahun ini kami optimistis dampaknya akan lebih besar, karena jumlah peserta dan negara yang hadir lebih banyak,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid menuturkan setiap penyelenggaraan event memiliki potensi untuk menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat. Ia menerangkan, dalam kegiatan yang digelar, selalu ada ruang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk diberdayakan. Kehadiran UMKM dinilai mampu memperkuat ekosistem ekonomi kerakyatan sekaligus membuka peluang usaha baru.
“Kalau pemerintah pasti mendorong setiap langkah untuk pergerakan ekonomi. Karena event yang dilakukan pasti ada UMKM yang bisa diperdayakan, dan ini yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.” tuturnya. *Mika
(Red)
Sumber : Pemprov Riau






