Surabaya | Mikanews : Gerakan Nasional Indonesia bersih, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional di awali Diskusi Publik bertema “Bijak Digital, Tolak Judi Online, Selamatkan Generasi Indonesia Emas”, yang disiarkan secara live streaming di Auditorium FEB UNESA Surabaya pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2025 pukul 12.30 WIB mendatang.
Setelah viral dengan dukungan berbagai media online dalam merespons maraknya kasus judi online yang meresahkan masyarakat dengan peredaran uang mencapai 3,29 triliun perhari, Indonesia bersih Judi Online akan di deklarasikan di Surabaya.
Gerakan Indonesia bersih Judi Online
ini di inisiasi oleh Jaringan Warga Peduli Sosial (Jawapes), bekerjasama dengan BEM FEB UNESA, ITS, PERADI SAI Sidoarjo Raya, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, serta Polda Jatim, yang juga melibatkan tujuh BEM dari kampus yang berbeda, termasuk ratusan media online dan cetak, bahkan puluhan LSM/Ormas.
Ketua Panitia, Rizal Diansyah Soesanto, ST, yang juga Dewan Pendiri Jawapes menyatakan tidak bisa tinggal diam melihat generasi muda di rusak oleh judi online.
“Ini bukan aksi sesaat, tapi gerakan sosial kolaboratif yang terstruktur dan berkelanjutan,” ungkap Rizal, Senin (5/5/2025).
Ketua BEM FEB UNESA, Mikail Achmad, menegaskan Mahasiswa tidak boleh hanya jadi penonton.
“Ini perjuangan untuk masa depan dengan ruang digital yang sehat,” tegas Mikail.
Prof. Mochamad Hariadi, pakar IT ITS, menambahkan, Judi online menggunakan algoritma canggih.
“Kita butuh strategi digital yang serius dan peran kampus dalam riset serta edukasi,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Rudi Hartono, Kepala Investigasi Jawa Corruption Watch (JCW), menyebut aliran dana judi online rentan jadi jalur pencucian uang dan korupsi.
“Gerakan ini harus mendorong penegakan hukum dan transparansi,” kata Rudi
Selaku praktisi Pendidikan, Dr. H. Moch. Khoirul Anwar, S.Ag., MEI, Wakil Dekan I FEB UNESA, menegaskan UNESA berkomitmen menjadi ruang edukatif dan moral.
“Gerakan ini memperkuat peran kampus sebagai agen perubahan,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Wartawan Kompetensi Indonesia (WAKOMINDO), Dedik Sugianto, menyatakan dukungan Media tak hanya penyampai informasi, tapi harus jadi agen perubahan.
“Dengan liputan mendalam, edukasi publik, dan peningkatan literasi digital, media dapat membongkar praktik judi online, melindungi masyarakat, dan mendorong lahirnya solusi yang nyata,” ucap Dedik.
IBJUDOL hadir bukan sebagai simbol, tapi aksi nyata. Fokus utamanya adalah edukasi publik, konseling korban, pelibatan warga dalam pelaporan, serta intervensi teknologi.
Gerakan ini diharapkan mendukung terciptanya Indonesia yang sehat secara digital menuju Indonesia Emas 2045.*Mika.
(Red)