spot_img
spot_img
BerandaDAERAHHari Tani Nasional ke-65: SPI Pasbar Gelar Aksi Damai

Hari Tani Nasional ke-65: SPI Pasbar Gelar Aksi Damai

Simpang Empat | Mikanews : Hari Tani Nasional ke-65: SPI Pasbar gelar aksi damai dengan mengajukan 8 Tuntutan untuk Pemerintah sebagai langkah krusial pembenahan kondisi agraria nasional, antara lain penyelesaian konflik agraria, memasukkan hutan negara dan tanah perusahaan besar ke Tanah Objek Reformasi Agraria (TORA), juga meminta agar merevisi sejumlah regulasi yang dinilai merugikan petani.

Rabu, (24/09/ 2025) siang itu, dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional (HTN) ke-65 yang dilaksanakan serentak secara nasional, terlihat ratusan masyarakat tani yang tergabung dengan Serikat Petani Indonesia (SPI) Pasbar menggelar aksi damai.

Ratusan masyarakat tani bersama SPI dengan damai, melakukan orasi untuk menyampaikan aspirasi di halaman kantor Bupati Pasbar, kepada Bupati Pasaman Barat.

Pada kesempatan itu, terlihat Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Pasaman Barat, Januardi menegaskan, agar pihak perusahaan yang habis masa Hak Guna Usahanya (HGU) segera mengembalikan kepada masyarakat.

Hal tersebut, di sampaikan Januardi, terkait banyaknya perusahaan perkebunan yang masa HGUnya sudah tidak berlaku.

Disebutkannya, sejumlah perusahaan yang habis masa HGU tersebut antara lain;

PT PAN Kinali,
PT Anam Koto Aia Gadang
PT. PHP I Kapar

“Harapan saya, tanah tersebut di kembalikan kepada masyarakat yang tidak memiliki tanah, atau kepada masyarakat adat, melalui pemerintah daerah,” ungkap Januardi.

Januardi menyampaikan, pihaknya tidak ingin masyarakat Pasaman Barat jadi buruh di negeri sendiri.

“Saya tidak mau masyarakat Pasaman Barat jadi buruh di negeri sendiri,” tegas Januardi yang juga Ketua SPI Pasaman Barat ini.

Dikatakannya, untuk SPI Pasbar pihaknya sengaja menggelar aksi damai ini sama seperti tahun lalu, yaitu di kantor Bupati Pasaman Barat.

Saat menyampaikan aspirasi kepada Bupati Pasaman Barat, H Yulianto, yang juga dihadiri oleh Wabup, H. Ihpan, dan Sekda Dody San Ismail, di ruang Wakil Bupati Pasaman Barat, dikatakannya, Bupati Pasaman Barat bersama SPI siap tuntaskan konflik Agraria ke Kementerian ATR BPN.

Ditambahkannya, dalam pertemuan tersebut pihaknya mendesak reformasi untuk melaksanakan keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang kepala Badan Pertanahan Nasional RI Nomor 4046/SK-LR .0201/VII/2025 tentang penetapan mitra strategis reforma Agraria tahun 2025.

“Intinya SPI mendesak bupati agar menyelesaikan konflik agraria di Pasaman Barat,” ujarnya.

Januardi menerangkan, konflik di Pasaman biasanya terjadi antara masyarakat adat dengan perusahaan dan masyarakat dengan KUD atau kelompok tani dengan perusahaan serta masih banyak beberapa konflik lainnya.

Januardi menunjuk contoh perusahaan yang bermasalah yakni, di antaranya PT LIN berkonflik dengan masyarakat adat seluas 200 hektar sudah menjadi skala prioritas kementrian ATR

PT Anam Koto seluas 711 hektar berkonflik dengan masyarakat adat Aia Gadang Kecamatan Pasaman.

PT PHP I Kapa seluas 924 H berkonflik dengan masyarakat adat. Juga sudah menjadi atensi kementrian ATR/BPN.

Terkait dengan penyampaian aspirasi masyarakat tani Pasaman Barat tersebut, menurut Yanuardi pihaknya sudah menyampaikan kepada Bupati Pasaman Barat H Yulianto dan Wakil Bupati M Ihpan.

Saat ia menyampaikan aspirasi kepada Bupati H Yulianto, dikatakannya, Bupati siap mengawal aspirasi masyarakat tani Pasaman Barat ke Kementrian ATR BPN RI.

Suasana aksi damai Serikat Petani Indonesia (SPI) dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional ini, sesuai dengan pesan dari Ketua Umum SPI Pusat, Henry Saragih, yang menyerukan agar 24 September menjadi tonggak perjuangan nasional.

Sebab menurut Ketum, Hari Tani Nasional (HTN) bukan hanya sekadar peringatan tahunan, melainkan momentum konsolidasi gerakan petani.

“Kepada seluruh petani Indonesia, mari kita jadikan Hari Tani Nasional pada 24 September 2025 sebagai momen perjuangan untuk mengingatkan pemerintah agar melaksanakan reforma agraria sejati,” sebut Januardi meneruskan pesan Ketua Umum SPI Pusat, Henry Saragih.

” aksi damai ini membawa pesan besar untuk menuntut reforma agraria sejati dan keadilan sosial bagi petani,”ungkapnya mengakhiri.*Mika.

(Aulia)

Google News

- Advertisement -spot_img
Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini