Pasaman Barat | Mikanews.id : Kabid Penerangan Agama Islam dan Zakat Wakaf (Penais Zawa) Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Abrar Munanda, ingatkan mulai tahun 2026, binaan yang dilaksanakan PAI (Penyuluh Agama Islam), seperti di Pasaman Barat bukan lagi berkaitan dengan TPQ, MDT atau Didikan Subuh.
Secara kelembagaan, katanya, karena induk institusi PAI berada di naungan Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas), maka proyek binaan yang dibentuk setiap penyuluh harus berkaitan dengan kegiatan Bimas Islam.
Penegasan ini disampaikan, Abrar Munanda, dihadapan PAI dari lima kecamatan se Pasaman Barat, saat melakukan pembinaan di Aula Gedung PLHUT (Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu) Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Simpang Empat, Kamis (14/8) kemarin.
Sementara, katanya lagi, institusi TPQ (Taman Pendidikan Qur’an), Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) dan Didikan Subuh berada dalam naungan Dirjen Pendidikan Islam (Pendis).
Namun, jika penyuluh agama Islam, tetap aktif sebagai pengasuh, pengelola atau pendidik di TPQ, MDT atau Didikan Subuh, jadikanlah kegiatan itu sebagai pengabdian.
Jika ada program kerja atau kegiatan dilakukan berkaitan dengan pendidikan, tambah Abrar Munanda, maka program peningkatan kualitas sumber daya manusia, bisa diarahkan pada peningkatan mutu dan pengetahuan kelompok nelayan, kelompok wanita tani, kelompok pedagang pasar, kelompok anak jalanan, dan objek binaan yang lain.
Akan lebih efektif dan efisien, ingatnya lagi, jika setiap kelompok binaan dimaksud, diarahkan untuk membuat jadwal dan hal-hal berkaitan dengan kelancaran kegiatan dan pembinaan yang dilaksanakan, kata Abrar Munanda mengakhiri. *Mika
(gmz)
