Simpang Empat | Mikanews id : Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pasaman Barat bersama jajaran Polres Pasaman Barat menggelar operasi penertiban penyakit masyarakat (pekat) pada Sabtu malam (18/10/2025).
Dalam razia yang menyasar tempat hiburan malam di Kecamatan Pasaman, petugas mengamankan tujuh orang wanita yang diduga bekerja sebagai pemandu karaoke di Cafe Banana, Simpang Empat.
Keenam wanita tersebut tidak dapat menunjukkan identitas diri dan langsung dibawa ke kantor Satpol PP untuk pendataan serta pembinaan lebih lanjut.
Operasi ini merupakan bagian dari upaya penegakan Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketertiban Umum dan menciptakan kondisi aman serta tertib di tengah masyarakat.
Namun, saat tim melanjutkan operasi ke lokasi kedua, yakni Cafe Bety, situasi yang ditemui berbeda.
Tempat tersebut tampak gelap dan tidak menunjukkan adanya aktivitas. Petugas mendapati pintu kafe dalam keadaan terkunci, diduga kuat telah mengetahui kedatangan tim sebelumnya.
Baca Juga :Â Bakorwil FKBN sumber Kunjungi Bakorda FKBN Pasbar, Bahas Persiapan Pelantikan Akbar
Kondisi ini memunculkan kembali dugaan kebocoran informasi di internal aparat. Pasalnya, ini merupakan kali kedua secara berturut-turut operasi ke Cafe Bety tidak membuahkan hasil, sehingga menimbulkan pertanyaan terkait efektivitas strategi dan kerahasiaan pelaksanaan razia.
Sumber di lapangan menyebutkan adanya indikasi kuat bahwa informasi razia telah bocor sebelum pelaksanaan.
Dugaan ini diperkuat dengan pola kegagalan yang berulang dan tidak adanya evaluasi signifikan dalam pelaksanaan operasi sebelumnya.
Pihak Satpol PP melalui petugas di lapangan menyatakan bahwa operasi akan terus dilakukan secara berkala untuk menegakkan aturan dan mencegah potensi gangguan ketertiban umum.
Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi terkait langkah investigasi internal menyusul dugaan kebocoran informasi tersebut.
Masyarakat kini menanti langkah tegas dan transparansi dari aparat dalam menangani dugaan kebocoran ini, demi menjaga kredibilitas penegakan hukum di Kabupaten Pasaman Barat. gangguan ketertiban umum.
Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi terkait langkah investigasi internal menyusul dugaan kebocoran informasi tersebut.
Masyarakat kini menanti langkah tegas dan transparansi dari aparat dalam menangani dugaan kebocoran ini, demi menjaga kredibilitas penegakan hukum di Kabupaten Pasaman Barat.(Akhir)






