spot_img
spot_img
BerandaDAERAHPembangunan Penahanan Tebing Menuai Konflik

Pembangunan Penahanan Tebing Menuai Konflik

Pasbar | Mikanews : Pembangunan Penahan Tebing Sungai Batang Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat menuai konflik, audiit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) gagal, sejumlah subkontraktor mengaku tak di bayar.

Audit Proyek penahan tebing yang dilaksanakan oleh CV. Cindua Mato Putra Persada dengan nilai kontrak sebesar RP. 6.000.000.000 tersebut terpaksa di tunda dan batal dilaksanakan.

Sejumlah subkontraktor meminta Kepala Satuan (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jhon Edward dan Tim BPKP Provinsi Sumatera Barat memfasilitasi mediasi sebelum audit dilaksanakan.

Baca Juga : Tokoh Masyarakat Serta Akademisi dan praktisi Hukum Menilai Kejaksaan Lemah Dalam Kasus Nina Wati

“Kami minta, sebelum di lakukan audit, Kalaksa BPBD harus memfasilitasi kami melakukan mediasi bersama kontraktor untuk mencari titik tengah dalam permasalahan ini. Karena, hingga hari ini uang kami belum dibayarkan oleh pihak kontraktor,” ungkap salah seorang perwakilan subkontraktor, Didi, Rabu, 1 Oktober 2025 pagi.

Didi bersama sejumlah rekanan kontraktor lainnya, mengeluhkan pihaknya telah berupaya menghubungi kontraktor dalam hal penyelesaian.

Ia mengaku keluhan mereka, tidak pernah di indahkan oleh pelaksana kegiatan maupun dari pihak perusahaan kontraktor CV. Cindua Mato Putra Persada.

“Kami sudah berupaya menghubungi direktur perusahaan dan ketua pelaksana, namun tidak membuahkan hasil, kami minta Dinas dapat membantu kami agar permasalahan cepat selesai dan uang kami segera di bayarkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Pasaman Barat, Jhon Edward dalam kesempatan itu menyampaikan, pihaknya akan membantu memfasilitasi mediasi antara subkontraktor dan pihak perusahaan.

Ia mengaku, audit dilaksanakan untuk menghitung volume dan bobot pekerjaan sebelum pencairan dana dilakukan.

“Hari ini, BPBD dan Tim BPKP akan melakukan audit terhadap pekerjaan proyek, namun audit tersebut terpaksa harus ditunda, karena permintaan dari kawan-kawan subkontraktor yang meminta untuk di lakukan mediasi,” ucapnya.

Di sisi lain, pelaksana kegiatan dari pihak kontraktor tidak terlihat di lokasi.

Saat media ini mencoba menghubungi Pelaksana Kegiatan Proyek, Boim namun hingga berita ini turun belum ada tanggapan.

Selain Kalaksa BPBD dan Tim BPKP, juga terlihat hadir sejumlah rekanan (subkontraktor) seperti, M. Zein, Panjul, Zulham, Izal dan Dt. Anto.*Mika.
(Akhir)

Google News

- Advertisement -spot_img
Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini