spot_img
spot_img
BerandaNASIONALRektor UIN Suska: Optimalisasi Aset Kunci Daya Saing

Rektor UIN Suska: Optimalisasi Aset Kunci Daya Saing

Pekanbaru | Mikanews : Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr Hj Leny Nofianti, MS, SE, M. Si, Ak, menekankan pentingnya optimalisasi aset, tata kelola, serta penetapan tarif yang tepat untuk mendukung peningkatan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU).

Dalam acara Workshop Aksi dan Inovasi Optimalisasi Aset UIN Suska Riau untuk Mendukung Daya Saing Bisnis, Jumat (26/9/2025). Prof Dr Hj Leny Nofianti memastikan seluruh kegiatan harus berjalan sesuai regulasi yang berlaku.

“Kami berharap workshop ini mampu menghasilkan solusi nyata untuk meningkatkan pendapatan UIN Suska Riau sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh dosen, tenaga kependidikan, dan seluruh civitas akademika,” ungkap Rektor Hj Leny Nofianti

Lebih lanjut, Prof. Leny menegaskan pentingnya pendataan aset secara menyeluruh. Data tersebut mencakup aset yang rusak, yang perlu diganti, maupun yang masih bisa dioptimalkan sebagai sumber pendapatan.

“Dengan data yang akurat, revisi anggaran dapat dilakukan lebih efektif untuk meningkatkan layanan kepada mahasiswa,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Dr Doni Martias, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mengoptimalkan aset universitas sekaligus meningkatkan kerja sama tim.

Melalui workshop ini, para peserta diajak mengidentifikasi potensi sumber pendapatan baru dari aset dan unit yang ada, sekaligus membahas regulasi serta batasan terkait pemanfaatannya.

“Kami berharap sebagian besar pekerjaan dan pemetaan aset dapat dirampungkan selama kegiatan berlangsung,” ujar Doni.

Ia menjelaskan, workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber penting, antara lain perwakilan dari Biro Keuangan, Inspektorat Jenderal, serta Kementerian Keuangan.

Selain sesi diskusi, acara juga dirancang dengan suasana interaktif untuk mendorong kolaborasi yang lebih produktif.

Narasumber Dr Alfi Syukri Rama, SE., MM., menyampaikan materi tentang strategi perencanaan pengelolaan aset.

Ia menekankan perlunya sinkronisasi lintas pihak, pengangkatan pelaku pengadaan lebih awal, serta kewajiban penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN).

Menurutnya, penerapan akumulasi nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimal 40% sangat penting untuk mencapai efisiensi, efektivitas, serta mendukung sistem pengadaan berkelanjutan. *mika

(red)

sumber : Pemprov riau

Google News

- Advertisement -spot_img
Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini