Pasbar | Mikanews : Sinergi dalam kegiatan dan perencanaan Nagari sangat penting, hal tersebut terungkap saat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari (DPMN) Pasaman Barat, melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) program pendampingan tahun 2025 dan tahapan perencanaan untuk tahun 2026, pada hari Selasa (24/06/2025) di Aula DPMN.
Kegiatan menghadirkan Tenaga Ahli Pendamping Desa tingkat Kabupaten Pasaman Barat, Aldi.
Peserta kegiatan itu berasal dari unsur pemerintah kecamatan, nagari, dan pihak terkait lain.
Acara rapat koordinasi yang dibagi atas 2 sesi ini diikuti oleh seluruh Wali Nagari se-Kabupaten Pasaman Barat, pejabat teknis DPMN dari berbagai bidang.
Dalam paparannya, Aldi menekankan bahwa pelaksanaan kegiatan nagari harus tetap berpedoman pada prinsip transparansi, partisipatif, akuntabel, serta sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Ia menggaris bawahi bahwa perencanaan tahun 2026 harus disusun secara matang, berbasis data, serta melibatkan seluruh unsur masyarakat nagari.
“Kami sebagai tenaga ahli di tingkat kabupaten berkomitmen untuk terus mendampingi pemerintah nagari agar mampu melaksanakan kegiatan yang tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Aldi di hadapan para Wali Nagari dan peserta rapat koordinasi.
Aldi juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintahan nagari, Bamus, pendamping desa, tokoh masyarakat, dan lembaga lainnya dalam menyukseskan agenda pembangunan.
Menurutnya, kolaborasi yang baik akan memperkuat kapasitas pemerintahan nagari dalam menyusun RKP (Rencana Kegiatan Pembangunan) dan APB (Anggaran Pendapatan dan Belanja) Nagari yang berkualitas.
“Kita harus bersama-sama menjaga integritas dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Peran pendamping bukan untuk mengambil alih, tetapi sebagai mitra strategis dalam proses pembangunan nagari,” tambahnya.
Di akhir penyampaiannya, Aldi mengajak seluruh peserta rapat untuk menjadikan koordinasi ini sebagai momentum memperbaiki sistem kerja, meningkatkan pelayanan masyarakat, dan mempercepat kemajuan nagari menuju desa yang mandiri dan sejahtera.
Kegiatan ini menjadi ajang penting dalam menyamakan persepsi dan memperkuat sinergi lintas sektor dalam membangun nagari ke arah yang lebih baik.*Mika.
(gmz)






