Jakarta | Mikanews : Tidak terbuka, tidak transparan, Jokowi telah melanggar UU KIP, demikian antara lain polemik yang berkembang akhir -akhir ini terkait, tuduhan ijazah palsu mantan Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo.
Polemik tersebut tak kunjung tuntas, meskipun telah disanggah oleh sejumlah pihak, mulai dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta Pusat, Universitas Gadjah Mada (UGM), bahkan oleh Jokowi sendiri.
Tuduhan soal ijazah palsu mantan Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo sudah mencuat sejak 2019 lalu.
Demikian antara lain di sampaikan oleh Aktivis Eksponen ’66 Leo Siagian.
Leo Siagian berpendapat, “untuk menyatakan asli ataupun palsu Ijazah Jokowi itu, seharusnya lah di lakukan Uji Digital Forensik di Laboratorium, Rektor, Dekan, pengacara ataupun Pejabat di Kabinet, apalagi seorang Preman, tidak punya kewenangan dan tidak relevan menyatakan Ijazah Jokowi itu pasti asli”, ujar Leo.
Dikatakannya, kalau memang ada ijazah aslinya, pasti saja Jokowi akan dengan rela hati memberikan ijazahnya untuk diuji oleh para ahli digital forensik di laboratorium.
“Karena masalah ijazah palsu itu sudah jadi kehebohan selama beberapa tahun ini, saya jadi berani memastikan bahwa ijazah Jokowi itu tidak ada, hanya fotocopy nya yang beredar luas, makanya dibikin lah bermacam-macam dalih dan alibi oleh para kroni-kroninya, iya toh”, cetus Leo.
Lebih lanjut Leo mengatakan, “kalau Jokowi seorang negarawan sejati, pasti dia akan dengan senang hati dan tulus ikhlas memberikan ijazahnya itu kepada para ahli digital forensik untuk diuji laboratorium, agar rakyat ini tidak gaduh dan heboh, terpecah-belah dalam arus Pro-Kontra yang bisa memicu permusuhan, bahkan bisa-bisa saja terjadi perang saudara di negeri ini”, terang Leo.
Sebab menurutnya, mengusut dan mengungkap kasus ijazah palsu itu bukanlah kepentingan pribadi, tapi semua itu untuk kepentingan bangsa dan negara.
“agar ke depan jangan ada orang yang berani-berani memakai ijazah palsu untuk mengejar jabatan di negeri ini, Apalagi jadi Presiden dan Wakil Presiden,.. Paham ‘kan.?!” tutup Aktivis Eksponen ’66 Leo Siagian.*Mika
Sumber : Leo Siagian
(@Red)






