Pasbar | MikaNews : Warga rindukan Wisata tanpa Pungli saat Libur Lebaran 2025, hal ini tentu sudah merupakan harapan bagi masyarakat dalam mengisi suasana liburannya.
Kerinduan warga tersebut tentu tertumpang melalui adanya pengawasan dan kontrol dari Pemerintah Daerah setempat.
Meskipun sebahagian Pemerintah Daerah sudah mengantisipasi hal tersebut, dengan harapan meminta kepada wisatawan agar melaporkan ke pihak berwajib bila mendapati pungli selama libur Lebaran.
Namun himbauan pemerintah tersebut, mungkin hanya sebuah isapan jempol belaka, sebab seruan untuk memberantas pungutan liar alias pungli di tempat wisata, terutama saat libur Lebaran 2025, di wilayahnya, ternyata hingga saat ini belum mampu diberantas.
Setiap liburan, apalagi liburan lebaran yang setiap tahun masyarakat akan menghabiskan hari-harinya mengisi momen bahagia ini dengan keluarga di lokasi wisata yang ada di daerahnya.
Tapi dengan situasi biaya yang akan dikeluarkan di lokasi wisata yang ada di daerahnya sangat mahal, karena banyaknya aksi pungli yang dilakukan oleh pemuda setempat tanpa adanya kontrol dan penertiban dari pemerintah daerah, membuat pengunjung tidak nyaman.
Maka sebahagian besar masyarakat akan merasa terganggu, karena pungli di lokasi-lokasi wisata tersebut terus menjadi momok, bahkan masalah serius pungli yang harus dihadapi ini membuat warga enggan berkunjung.
Seperti kekecewaan yang diceritakan oleh salah seorang warga Pasbar, sebut saja keluarga Akhiruddin, yang juga salah seorang kontributor Mikanews.id melaporkan langsung liputannya dari Pantai Batu Ruso Indah Madina Sumut, kepada Redaksi Mikanews, Minggu (06/04/2025)
Menurut Udin, saat ia dan keluarganya berlibur di hari ke dua lebaran, Selasa (01/04/2025) ke salah satu pantai yang ada di kabupaten Pasaman Barat, Akhiruddin dan keluarga serta beberapa masyarakat sangat kecewa.
Dikatakannya, seharusnya mereka menikmati liburan saat itu dengan rasa aman dan nyaman serta terjangkau, tapi karena aksi pungli yang merajalela membuat keluarganya dan pengunjung lainnya merasa terganggu dan tidak nyaman.
Ternyata, banyaknya aksi pungli yang dilakukan oleh warga setempat, dapat mencoreng citra pariwisata dan membuat animo masyarakat untuk berkunjung ke lokasi tersebut jauh berkurang.
Pada hari lebaran ke 6 ( Sabtu, 5/04/2025) hingga Minggu, Akhiruddin dan keluarganya karena tidak merasa puas dengan pelayanan warga setempat, akhirnya keluarganya kembali ingin melanjutkan suasana belibur lebaran.
Berdasarkan itulah, keluarga Udin ingin melanjutkan liburannya, tapi bukan lagi ke lokasi wisata lokal, melainkan ke sepanjang Pantai Barat Kabupaten Madina Sumatera Utara, yang di mulai dari pasar Natal sampai ke desa Tabuyung.
Menurut Akhiruddin, sepanjang perjalanan dari Simpang Empat Pasbar menuju Pantai Batu Ruso Indah di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, mereka merasa nyaman dan aman, tanpa adanya gangguan pungli yang berlebihan.
Hal tersebutlah yang membuat keluarga Udin menikmati rasa surga liburan lebaran yang mengasyikkan, meskipun harus menempuh perjalanan jauh keluar daerah.
Perjalanan liburan ke luar daerah ini mereka lakukan, karena mereka sebelumnya mendapatkan informasi dari tetangganya yang telah lebih dahulu menikmati perjalanan tersebut.
Menurut info dari tetangganya itu, perjalanan libur lebaran yang mereka tempuh meskipun jauh, namun mereka menikmatinya dengan puas dan nyaman sebab tanpa ada gangguan pungli dari warga setempat.
Dikatakan Udin, sepanjang perjalanan hingga sampai ke lokasi yang dituju, mereka di suguhkan dengan pemandangan yang sangat indah, yang tak mungkin bisa dibandingkan dengan tempat lain, karna di sini para pengunjung sangat merasa nyaman, ditambah lagi sambutan hangat dan ramah dari masyarakat setempat.
“Kami mendapat informasi dari para warga dan tetangga yang telah lebih dahulu melakukan perjalanan libur lebaran tersebut,ternyata benar. Kami puas menikmatinya dengan aman dan nyaman selama berada di destinasi wisata,tersebut,” terang Udin.
Udin mengaku, kenyamanan dan rasa aman ketika memasuki lokasi wisata libur Lebaran tersebut, terasa peran aktif pemerintah setempat dalam mengajak masyarakat untuk tidak melakukan sikap tak terpuji seperti bentuk pungli pada pengunjung.
“Alhamdullillah, tidak ada lagi pungli di lokasi tersebut,” sebut Udin.
Menurut keterangan Udin dan keluarganya serta masyarakat yang telah 2 hari datang berkunjung ke lokasi tersebut, mereka merasa dihargai dan dihormati selaku wisatawan.
Mereka sebagai wisatawan lokal, tidak pernah mendapatkan perlakuan tidak enak apalagi soal pungli di sepanjang pantai tersebut.
Dikatakan Udin, selama warga menghabiskan waktu liburnya di daerah tersebut, pengunjung tidak merasa direpotkan dengan berbagai pungli, kecuali hanya karcis parkir .
“Kami dan pengunjung lainnya tidak dikenakan tarif atau ticket masuk ke lokasi, hingga setiap pengunjung merasa aman dan nyaman,” ujar Udin
Menurut Akhiruddin, Sejak pagi, hingga menjelang senja, pantai Batu Ruso Indah sudah padat di datangi wisatawan, baik dari dalam daerah maupun luar daerah.
Para wisatan tersebut terlihat menikmati suasana alam di pantai tersebut.
“Puluhan, bahkan ratusan anak-anak nampak langsung mandi di pantai tersebut. Selain indah, kondisi air laut yang dangkal menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak untuk menikmati air laut,”terang Udin
Akhiruddin menambahkan, keluarga dan anak-anak pengunjung terlihat leluasa untuk mandi hingga 20 meter ke tengah laut.
Kenyamanan mandi untuk anak-anak dan pengunjung membuat para orangtua semakin nyaman untuk berlama-lama menikmati tempat itu.
“kami sengaja ke sini (Batu Ruso) karena nyaman untuk anak-anak, khususnya untuk mandi,”ujar Udin.
“Awalnya saya dan keluarga tidak percaya, atas informasi dari warga yang telah mengunjungi area tersebut sebelumnya, tapi setelah mengunjungi lokasi pantai yang airnya dangkal hingga 20 meter ke tengah laut secara langsung, ditambah lagi keramahan tamahan penduduknya, membuat kami merasa puas dan nyaman,”tutur Udin.
Udin menyampaikan bahwa ia merindukan situasi nyaman ini, hal ini hendaknya menjadi contoh bagi warga Pasbar yang lokasinya menjadi destinasi wisata dan menjadi objek kunjungan masyarakat selama libur lebaran.
Udin juga berharap kepada Pemkab. Pasbar agar ada monitoring lapangan guna melihat situasi di sejumlah titik keramaian, bersih dari bentuk pungli.
Menurut Udin, suasana saat wisatawan dapat berlibur dengan aman dan nyaman serta bebas pungli di sejumlah objek wisata di Pasbar, menunjukkan daerah tersebut akan maju sebab pengunjung merasa nyaman.
Seharusnya masyarakat yang daerahnya menjadi destinasi favorit wisatawan saat libur Idul Fitri, warganya harus siap menyambut lonjakan wisatawan di masa libur Lebaran dengan keramahan dan tanpa lonjakan harga apa lagi pungli.
Mengantisipasi hal tersebut, menurut Akhiruddin, seharusnya jauh hari sebelum libur lebaran, Pemkab Pasbar melalui Dinas Pariwisata dan instansi maupun lembaga terkait, sudah harus menyusun strategi dengan berkoordinasi bersama pihak kecamatan dan tokoh masyarakat serta pemuda setempat.
Demikian juga pihak keamanan, sudah lebih dahulu melakukan Monitoring lapangan, apa yang harus dilakukan guna melihat tingkat kepadatan kunjungan, serta kesiapan pengelola tempat wisata, hingga warga yang berlibur merasa aman, nyaman dan membawa kesan positif yang akan disebarkan kepada pengunjung lainnya.
Penyebaran informasi positif dan negatif soal tempat-tempat wisata, tergantung bagaimana kesiapan pemerintah setempat melakukan koordinasi dan pembinaan terhadap warga lokasi wisata setempat.
Hal ini sangat perlu dilakukan, guna menghindari warga Pasbar tidak menyebar ke daerah luar Pasbar untuk menikmati suasana libur lebaran.
Dan ini memang harus dilakukan, pasalnya, bagaimana jumlah wisatawan di harapkan dapat meningkat setiap tahunnya, bukan saja wisatawan lokal tapi juga kehadiran wisatawan daerah lain.
Udin berharap, agar Pemkab Pasbar ke depan dapat mempersiapkan kampanye soal kenyamanan, keselamatan, destinasi wisata yang ada, termasuk kapasitas, dan jalur wisata.
“Jangan sampai ketika akan berwisata, pengunjung tidak tahu lewat mana. Pemkab Pasbar harus siapkan jalurnya dengan baik dan buat senyaman mungkin agar destinasi wisata Pasbar bernilai jual yang tinggi,” tegas Udin.
“selain hal tersebut di atas, Pemerintah setempat bersama warga harus berinisiatif menjadikan fasilitas umum seperti parkir, masjid dan fasilitas pendukung lainnya sebagai daerah bebas pungli,” pesan Akhiruddin mengakhiri.
(Zoelnasti)