Pasaman Barat | Mikanews.id : Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Rali Tasman, Kamis (17/7) buka sekaligus pemateri pada Workshop KBC (Kurikulum Berbasis Cinta) di MAN 1 Pasaman Barat, Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas.
Workshop tiga hari sampai Sabtu depan, diikuti 40 pendidik di lingkungan madrasah aliyah negeri setempat, Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, dihadiri Pengawas Madrasah, Agus Purwanto, kata Kepala MAN 1 Pasaman Barat, Feri Jufri, melalui akun WhatsApp dari Air Bangis, Kamis siang.
Kepala Kantor, Rali Tasman, menyampaikan, KBC adalah gagasan inovatif dalam dunia pendidikan di lingkungan Kementerian Agama, yang digagas Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Nasaruddin Umar.
Konsep ini, ulasnya, menempatkan cinta, kasih sayang, toleransi, dan kedamaian sebagai ruh utama dalam proses pembelajaran antara guru dengan peserta didiknya.
KBC, terang Rali Tasman lagi, bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berkarakter mulia, mampu menghargai perbedaan, dan berkontribusi positif bagi masyarakat yang beragam.
Melalui workshop selama tiga hari ini, kata Rali Tasman, diharapkan menambah wawasan, pemahaman sekaligus pendalaman bagi guru di lingkungan MAN 1 Pasaman Barat dalam hal penerapan implementasi kurikulum berbasis cinta di lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Kepala MAN 1 Pasaman Barat, Jufri, jelaskan, workshop pembelajaran mendalam (Deep Learning) berbasis kurikulum cinta di madrasah, khususnya MAN 1 Pasaman Barat, Air Bangis, diharapkan meningkatkan kualitas pembelajaran dan harmonisasi antara guru bersama peserta didik.
Atas nama keluarga besar MAN 1 Pasaman Barat mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Rali Tasman, atas waktu dan kesempatannya hadir sekaligus sebagai pemateri pada workshop KBC di madrasah ini.
Kurikulum cinta, seperti yang diworkshop-kan selama tiga hari ini, merupakan bentuk ikhtiar bersama untuk menjadikan madrasah sebagai tempat yang ramah, menyenangkan, dan penuh makna bagi peserta didik.
Feri Jufri, berharap, agar para pendidik di MAN 1 Pasaman Barat, mampu mengimplementasikan hasil workshop secara konkret di kelas, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang lebih mendalam, menyentuh hati, dan membentuk karakter siswa yang unggul serta berakhlak mulia. *Mika
(gmz)