Simpang Empat | Mikanews : Bupati Kabupaten Pasaman Barat minim akses ke pusat, demikian salah satu isi spanduk yang dibentang oleh Mahasiswa Yaptip Pasbar, saat puluhan mahasiswa yang dikomandoi oleh Rido berunjuk rasa di loby kantor bupati pada Senin (07/07/2025) berketepatan 100 hari kerja.
Seperti yang disampaikan oleh Rido melalui orasinya, mahasiswa di moment 100 hari ini mempertanyakan kinerja Bupati dan menuntut agar Bupati segera melakukan perbaikan kinerja di jajaran pemerintahannya.
Menurut mahasiswa, seperti yang dikatakan Rido sebagai penanggung jawab aksi, hingga hari ini Bupati, H.Yulianto dan Wabup,H.M Ihpan belum melakukan atau apapun sesuai visi dan misi yang mereka sampaikan saat kampanye, kecuali hanya menghadiri acara-acara seremonial.
Bahkan dikatakan, bupati minim akses ke pusat untuk melobi pemerintah pusat membawa kue pembangunan ke kabupaten Pasbar.
Dengan kata lain, Rido mengatakan tidak ada kemampuan Bupati untuk menjemput bola, termasuk melobi agar anggaran pusat untuk pembangunan di kabupaten Pasaman Barat.
Pada aksi 100 hari kinerja Bupati tersebut, mahasiswa mengungkapkan kekecewaannya, karena Bupati tidak berani hadir menemui mereka, padahal para mahasiswa ingin mendengar langsung suara bupati,H.Yulianto yang lantang seperti saat kampanye dulu.
Harapan mahasiswa tersebut sirna, karena sikap Bupati yang tidak berani berhadapan dengan mahasiswa untuk berdialog, terlepas dari apakah memiliki kemampuan untuk memberi argumen sebagai alasan atau memang tidak memiliki nyali bertatap muka langsung dengan mahasiswa.
Rido di akhir aksinya menyampaikan pesan kepada DPRD Pasbar agar benar-benar melaksanakan tugas dan fungsinya, terutama dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah kabupaten Pasaman Barat.
Di samping itu, para mahasiswa juga meminta DPRD Pasbar untuk mengawasi kinerja Dinas Tenaga Kerja, khususnya terkait kehadiran WNA yang mengatasnamakan Tenaga Kerja.*Mika.
(Akir/PLR)






