spot_img
spot_img
BerandaINTERNASIONALHaidar Alwi Institute Minta Mensos Tetapkan Jenderal Hoegeng Jadi Pahlawan Nasional

Haidar Alwi Institute Minta Mensos Tetapkan Jenderal Hoegeng Jadi Pahlawan Nasional

MikaNews : Jenderal Hoegeng Iman Santoso dilahirkan pada 14 Oktober 1921 di Pekalongan dengan nama asli Iman Santoso.

Nama Hoegeng diberikan berdasarkan kata “bugel” yang kemudian berubah menjadi “hugeng”.

Hoegeng menggapai cita-citanya sebagai seorang perwira polisi sejati saat menjadi Kepala Polisi Negara (Kapolri) pada 5 Mei 1968,

Hoegeng Imam Santoso, yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) ke-5 pada era 1968-1971, dikenal sebagai sosok yang tidak hanya berintegritas tinggi, tetapi juga berkomitmen untuk memberantas korupsi dan gratifikasi dalam tubuh kepolisian.

Prinsip hidupnya yang teguh dan tidak berbelit-belit sudah terlihat sejak awal karirnya sebagai polisi di Pekalongan.

Banyak momen yang memperlihatkan kesederhanaan dan ketegasan Hoegeng, yang kemudian menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita hidup sang jenderal.

Hoegeng, yang dikenal dengan prinsip hidupnya yang sederhana dan tegas, telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia kepolisian, kepemimpinannya yang tegas dan sederhana, selalu menolak segala bentuk gratifikasi, meskipun ia memegang jabatan tinggi dalam institusi kepolisian. Keteguhan sikapnya dalam menegakkan integritas menjadi teladan bagi banyak anggotanya.

Saat ini mungkin banyak generasi muda yang belum mengenal sosok Hoegeng Iman Santoso, sebagai pemimpin yang dihormati dan disegani oleh banyak orang, baik dalam lingkup kepolisian maupun masyarakat luas.

Hingga wafatnya pada 14 Juli 2004, nama Hoegeng selalu identik dengan integritas dan kesederhanaan yang tetap dikenang hingga saat ini.

Jenderal

Melihat kesederhanaannya dan komitmennya dalam menjalankan setiap tugas dan pengabdian dalam mengemban tanggung jawab yang diberikan kepadanya, maka sudah pantas dan sewajarnyalah, bahkan patut kita dukung sepenuhnya, bila Jenderal Hoegeng Iman Santoso menjadi Pahlawan Nasional, seperti yang diajukan oleh Haidar Alwi Institute ke Mensos agar ditetapkan *Jenderal Hoegeng Jadi Pahlawan Nasional.

Dijelaskan, salah satu yang paling dikenang dari kepemimpinannya adalah prinsip hidupnya yang sederhana dan tegas dalam menolak segala bentuk gratifikasi, meskipun ia memegang jabatan tinggi dalam institusi kepolisian.

Keteguhan sikapnya dalam menegakkan integritas menjadi teladan bagi banyak anggotanya.

“Berbagai prestasi dan integritas yang di miliki Jenderal Polisi Drs. Hoegeng Iman Santoso harus diapresiasi dan dihargai oleh negara ini, beliau layak jadi pahlawan nasional,”ungkap direktur Haidar Alwi Institut (HAI). Sandri Rumanama.

Sandri menjelaskan integritas beliau menjadi pondasi utama anggota Polri hingga sampai saat ini, beliau memang layak menjadi pahlawan nasional yang berjuang mengisi kemerdekaaan.

“Kami berjuang untuk mendukung penuh beliau Jenderal Polisi, Drs. Hoegeng Iman Santoso, jadi pahlawan nasional yang ikut berjuang dalam mengisi kemerdekaan,” ujarnya.

Sandri menilai semua syarat menjadi pahlawan nasional yang berjuang dalam mengisi kemerdekaan ada pada sangat jenderal, maka sudah seharusnya jenderal hoegang, bisa jadi Pahlawan Nasional.

“Semua persyaratan saya rasa beliau, jenderal Hoegang sudah layak disematkan sebagai Pahlawan Nasional” terang Sandri lagi.

Sandri menambahkan, perjuangan kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, harus di dukung semua element sebab harus ada pahlawan nasional lain dari kepolisian, selain Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo.***

@red.

Sumber :
Haidar Alwi InstitutSandri Rumanama

Dikutip ulang dari Penulis : Alpin

Google News

- Advertisement -spot_img
Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini