spot_img
spot_img
BerandaDAERAHKapolda Sumbar Sampaikan Capaian 100 Hari Kerja, PETI Menjadi Perhatian Serius

Kapolda Sumbar Sampaikan Capaian 100 Hari Kerja, PETI Menjadi Perhatian Serius

Sumbar | Mikanews : Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumbar Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta M.Si., CSFA., sampaikan capaian 100 hari kerja pada kegiatan temu ramah dengan insan Media cetak dan elektronik pada Senin,(14/4/2025).

Temu Ramah dengan Insan Pers tersebut, dilaksanakan di Warung Cokro Padang Selatan, yang langsung dipimpin oleh Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot dan juga dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Sumbar dan Kapolres jajaran serta insan media cetak dan elektronik.

Dalam 100 hari kerja Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot telah memperlihatkan keberhasilan yang signifikan dalam mengurangi tingkat kriminalitas di seluruh wilayah jajarannya, bahkan ia telah memberi perhatian serius terkait Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI).

Itulah makanya, dalam capaian kinerja 100 hari tersebut Kapolda juga membahas serius terkait upaya pemberantasan judi online hingga aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang telah sangat merusak mental masyarakat maupun lingkungan hidup.

Dikatakannya, dalam hal penindakan PETI, Ia telah meminta kepada Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) termasuk seluruh Kapolres serta jajaran untuk memetakan seluruh Wilayah Tambang Rakyat (WTR) potensial di Kabupaten/Kota.

Melalui perantara Pemerintah provinsi, Polda Sumbar akan mengawal pengajuan WTR kepada Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Tujuannya agar tidak ada lagi tambang-tambang ilegal di Sumatra Barat sehingga semua masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup terhadap hasil pertambangan, bisa bekerja dengan aman, nyaman tanpa rasa takut lagi terjerat hukum.

“Kita harus memastikan seluruh pertambangan tidak merusak lingkungan, kami Polda Sumbar All Out bagi masyarakat Sumbar dan siap mendukung program presiden seperti program Ketahanan Pangan, tiga juta rumah bersubsidi hingga menyukseskan program Makan Bergizi Gratis”

Bukan saja terhadap pemberantasan judol dan Tambang, Kapolda menyebutkan, pihaknya juga serius menangani penyalahgunaan narkoba, dan aksi-aksi tawuran serta balap liar yang sangat mengganggu ketenteraman masyarakat Sumbar dengan meluncurkan Program kerja Unggulan, *Sumbar Zero Tawuran dan Balap Liar”.

Irjen Pol Gatot menyampaikan, dalam menjalankan program tersebut, pihak Polda Sumbar dan Polres jajaran telah melaksanakan Patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) di lokasi-lokasi yang rawan akan tindakan tersebut.

Diterangkannya, sejak ditetapkannya upaya pencegahan dan sosialisasi yang berkelanjutan, khususnya kepada para pelajar melalui program “Siswa Sahabat Kapolda,” angka insiden tawuran dan balap liar menurun drastis.

“Alhamdulillah lewat upaya yang telah dilakukan itu, aksi tawuran dan balap liar yang selama ini sering kali terjadi setelah Tarawih di bulan suci Ramadhan, kini tidak lagi kita dengar,”ujar Kapolda.

Sementara dalam menanggapi fenomena pelajar putus sekolah yang kerap terlibat dalam tindakan kriminal tersebut, Irjen Pol Gatot telah memerintahkan seluruh jajaran Bhabinkamtibmas untuk segera melakukan pendataan By Name By Address.

Berdasarkan data yang terkumpul, telah diidentifikasi ribuan pelajar putus sekolah yang selama ini luput dari perhatian pemerintah.

“Hasilnya ada ribuan orang anak putus sekolah yang selama ini tidak tersentuh. Mereka baru tersentuh setelah di tangkap, Situasi ini sudah saya sampaikan kepada Gubernur dan Walikota untuk segera ditindaklanjuti dan di selesaikan secara bersama,” ungkap Kapolda.

Gatot mengaku, tidaklah sulit bagi polisi untuk menyeret semua anak yang terlibat tawuran dan balap liar ke ranah hukum.

Namun menurutnya hal itu, tentu akan berdampak luas bagi nasib dan masa depan sang anak di masa yang akan datang.

“Sangat gampang bagi polisi untuk menindak secara hukum. Tapi masa depan mereka ke depannya bagaimana?. Jadi persoalan ini memang harus diselesaikan bersama-sama. Semua harus bergerak untuk menyelematkan generasi muda kita ini,” tegasnya.

Ia juga mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan segera menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten Kota.

Ditambahkannya lagi, terkait angka penyalahgunaan narkoba, Gatot menyampaikan, saat dirinya pertama kali menjabat sebagai Kapolda Sumbar, provinsi ini sempat menempati peringkat ke-enam dengan tingkat penyalahgunaan narkoba tertinggi secara nasional.

Namun seiring masifnya upaya pemberantasan, pencegahan dan pelibatan aktif tokoh masyarakat untuk memberantas peredaran narkoba lewat Gerakan Subuh Berjamaah (GSB), angka penyalahgunaan Narkoba Sumbar kini sudah turun ke posisi 15 tingkat Nasional versi Badan Narkotika Nasional (BNN).

“Saat ini hampir 80 persen tahanan di Sumbar adalah pelaku Narkoba, maraknya penyalahgunaan narkoba dikhawatirkan akan berdampak kepada banyak hal seperti tingginya angka kriminalitas dan sebagainya,”terangnya.

Menurut Irjen Gatot, polisi memang bisa saja menyeret para pelaku penyalahgunaan narkoba ke penjara, namun langkah itu tentu tidak akan menyelesaikan masalah selama akar masalah seperti rendahnya ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya tidak benar-benar bisa di selesaikan secara menyeluruh.

Untuk itu, Polda Sumbar dan juga Pemprov Sumbar, saat ini telah bersepakat untuk memperkuat peranan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) di Nagari untuk membina dan menyelamatkan anak kemenakan.

“Ujung tombak penuntasan penyakit masyarakat ini adalah Nagari, nagari akan menjadi garda terdepan untuk menuntaskan berbagai penyakit masyarakat termasuk narkoba maupun LGBT,” ungkapnya.

“saya tegaskan, Polda Sumbar dan seluruh jajaran bakal All Out untuk menciptakan dan membuat masyarakat Sumbar merasa aman dan nyaman,”ungkapnya mengakhiri. *Mika

(Zoelnasti)

Google News

- Advertisement -spot_img
Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini