Simpang Empat | Mikanews : Pemerintah kabupaten Pasaman Barat gandeng sejumlah perusahaan sawit atasi kemiskinan dan stunting berupa penyerahan Corporate Social Responsibility (CSR) usai upacara peringatan hari ulang tahun negara Republik Indonesia ke-80 di halaman kantor Bupati Pasaman Barat.
Seusai upacara terlihat Bupati Pasbar, H. Yulianto didampingi Wakil Bupati M. Ihpan, dan Forkopimda, serta Sekda Doddy San Ismail, juga Plt. Kepala Bappelitbangda Ikhwanri, pada Minggu, (17/8/2025) menerima penyerahan Corporate Social Responsibility (CSR).
Penyerahan CSR oleh beberapa perusahaan sawit dengan total RP 304.950.000,- (Tiga ratus empat juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) kepada Pemkab Pasbar, yang selanjutnya di saat yang sama Pemkab Pasbar langsung menyerahkan kepada 10 (sepuluh) keluarga penerima manfaat.
Adapun beberapa perusahaan yang menyerahkan CSR tersebut di antaranya PT. BPP dengan CSR sejumlah Rp 100.200.000,- yang diserahkan oleh Rispanda Putra (Litigation dan Goverment Relation).
Kemudian Wilmar Group dengan CSR sejumlah 75.750.000,- diserahkan oleh Herman Jufri (pimpinan PT. PMJ), Marihot Sitompul (pimpinan PT. PHP), M. Padhixardiansyah (Pimpinan PT. GMP), dan Fery Febrian (CSR Region Agam).
Selanjutnya PT. GSA menyerahkan CSR sejumlah Rp 43.000,
PT. BSS sejumlah Rp 43.000.000,- dan PT. USM sejumlah RP 43.000.000,- penyerahan tersebut diwakili oleh David Fernanda (Manajer PT BSS).
Penerima manfaat dari CSR perusahaan sawit tersebut adalah dari keluarga miskin dan stunting yang ada pada data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim) yang dikeluarkan oleh Kememko PMK dan telah di verifikasi dan di validasi oleh pemerintah kecamatan setempat.
Adapun 10 penerima manfaat tersebut masing-masing adalah 1) Suhendar-Emi Wahyuni, alamat Pematang Panjang Koto Balingka
2) Ilyas-Suci Ramadani alamat Bukit Malintang Sungai Aur
3) Gusnaldi-Akhzan Al Rasid, alamat Pasar Baru Sungai Beremas
4) Zulkifli-Syamsidar, alamat Bayur Kabung Kinali)
5) Serly-Irfan Irwansyah, alamat Tanjung Pangkal Pasaman
6) Uyung-Anita, alamat Jorong Pondok Sasak ranah Pasisie
7) Muhammaddis-Sri Handayani, alamat Bancah Rambai Kinali
8) Deni Candra Harahap-Reni Riski Amelia, alamat Jorong Simpang Koto Balingka
9) Anggie Prayoga-Nila Asdewi Jorong Simpang Koto Balingka
10) Uwardi Candra-Hafizul Furqon, alamat Kampung Alang Gunung Tuleh.
Terpisah, Plt. Kepala Bappelitbang Ikhwanri kepada Mikanews.id menyampaikan bahwa pelibatan perusahaan sawit dalam penanganan kemiskinan dan stunting merupakan inovasi daerah yang ada di Bappelitbangda dengan nama “Brondol Sawit”.
Yaitu Berkolaborasi Kendalikan dan Nolkan Stunting melalui Intervensi Sensitif Terpadu.
Inovasi ini diharapkan mampu mempercepat pencapaian target daerah dalam penurunan kemiskinan dan stunting di Pasaman Barat.
Angka kemiskinan di akhir tahun 2024 sebesar 7% yaitu sekitar 34.600 jiwa sedangkan target di tahun 2025 diharapkan turun menjadi 5,75%.
Begitu pula kemiskinan ekstrim di akhir tahun 2024 sebesar 0,70% atau sekitar 3.410 jiwa sedangkan target di akhir tahun 2025 adalah 0%.
Lebih lanjut dijelaskan Ikhwanri, angka prevalensi stunting Pasaman Barat di akhir tahun 2024 yaitu 26,6% sedangkan target tahun 2025 adalah 13,5%.
Pemkab Pasbar optimis target tersebut bisa dicapai dengan kolaborasi yang baik dengan semua pihak.
Bukan hanya perusahaan sawit, namun pihak lain seperti perbankkan, Baznas, tokoh agama, tokoh adat, bahkan Tanoto Foundation juga menjadi bagian yang di gandeng guna percepatan pencapaian target penurunan kemiskinan dan stunting di Pasaman Barat, tutup Ikhwanri.*Mika.
(Aulia)






