Pasaman Barat | Mikanews : Setelah Ramadhan, kini pengajian rutin Muhammadiyah dan Aisyiyah Ranting Sitabu, Paraman Ampalu, Kecamatan Gunung Tuleh, kabupaten Pasaman Barat, pasca idul fitri 1446/2025, Jumat (9/5) malam di mulai kembali.
Pembukaan pengajian yang beberapa saat ditutup karena menghadapi kekhusukan bulan suci Ramadhan hingga Syawalan 1446/2025 tersebut terlihat di hadiri Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Paraman Ampalu, Adi Harindra, sedangkan sebagai penceramahnya, dihadirkan Ustadz,Ahmad Atopotan.
Ahmad Atopotan, selain guru di MTs dan MA Muhammadiyah Tamiang Ujung Gading, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Pasaman Barat, dan saat ini berdomisili di Ujung Gading.
Ahmad Atopotan, pada ceramahnya mengajak pengurus, kader dan aktivis Muhammadiyah, Aisyiyah bersama pimpinan Organisasi Otonom (Ortom) tingkat ranting lainnya, untuk kembali secara bersama mengaktifkan pengajian rutin seperti biasanya.
Dikatakannya, tidak diaktifkannya pengajian selama bulan Ramadhan dan Syawal kemarin, hal itu adalah hal yang lumrah, sebab jamaah memang mempersiapkan diri untuk lebih khusuk dalam menghadapi serangkaian ibadah Ramadhan dan persiapan memasuki Syawalan.
“Alhamdullillah, semua ibadah kita selama Ramadhan dan Syawal dapat berjalan lancar dan sukses, semiga hasilnya juga maksimal,” ulasnya.
Selanjutnya, tentu Pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah Ranting Sitabu, telah membuat jadwal pengajian seperti semula lagi.
“Jika nanti dalam perjalannya, ternyata jamaah mengalami kekurangan penceramah, minta saja kepada PC Muhammadiyah Paraman Ampalu dan Majelis Tabligh PD Muhammadiyah Pasaman Barat,”untuk kesediaan mengisi pengajian rutin ini kembali,” pesannya.
Sementara Ketua Muhammadiyah Paraman Ampalu, Adi Harindra, menyampaikan, puji syukur atas dibukanya kembali pengajian rutin pengurus ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Sitabu ini.
“Alhamdullillah, pengajian rutin kita telah kembali diaktifkan, setelah beberapa saat istirahat karena kita menyambut dan mengisi bulan Ramadhan dan Syawal,” ulasnya mengakhiri.*Mika
(gmz)
