Pariaman | Mikanews.id : Wali Nagari dan Wali Korong disorot terkait pembagian Bansos yang diduga salah data.
Dugaan kesalahan pendataan penerima bantuan sosial (bansos) kembali mencuat di wilayah Nagari Sawah Buluh Kasok.
Akibatnya, pihak Wali Nagari dan Wali Korong menjadi sorotan warga, karena distribusi bansos dinilai tidak tepat sasaran dan memicu kecemburuan sosial di tengah masyarakat.
Hal tersebut terungkap saat proses penyaluran Bansos berlangsung pada Jum’at, (25/07/2025).
Terlihat sejumlah warga datang menjemput Bansos berupa beras dengan menggunakan kendaraan mewah, seperti mobil pribadi dan sepeda motor besar.
Kondisi ini memicu keresahan warga, terutama kalangan kurang mampu yang merasa luput dari perhatian.
“Kami yang hidup pas-pasan, yang kadang makan pun susah, tidak pernah tersentuh bantuan. Sementara yang sudah punya lebih justru diberi. Ini seperti main mata,” ungkap salah seorang warga yang tinggal di pinggiran Korong Tapi Sawah Buluh Kasok.
Ironisnya, warga menduga bahwa pendataan penerima bantuan tidak di lakukan secara transparan dan objektif oleh pihak nagari maupun korong, sehingga banyak keluarga yang benar-benar membutuhkan justru tidak tercatat sebagai penerima.
Kekecewaan pun semakin memuncak karena banyak warga yang merasa sangat layak mendapatkan bantuan.
Seperti lansia tanpa penghasilan tetap, buruh tani, janda, dan keluarga miskin, justru tidak tercatat sebagai penerima sama sekali.
Beberapa warga mengaku sudah berkali-kali menyerahkan data dan meminta pendataan ulang, namun tidak ada tanggapan dari pihak korong.
“Saya sudah mengisi formulir sejak tahun lalu, tapi sampai sekarang tidak pernah di panggil atau di kasih apa-apa. Padahal kondisi kehidupan kami sangat memprihatinkan,” ujar seorang ibu rumah tangga yang tidak mau disebutkan namanya.
Proses pembagian bansos tersebut juga turut dihadiri oleh Bupati Padang Pariaman, Jhon Kenedi Aziz.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa pemerintah daerah hanya bertugas memfasilitasi penyaluran, sementara data penerima berasal dari pemerintah nagari.
“Kami dari pemerintah kabupaten hanya membantu menyalurkan. Kalau ada masyarakat yang merasa layak tapi tidak menerima bantuan, silakan langsung konfirmasi ke pihak Wali Nagari,” tegas Bupati Jhon Kenedi Aziz saat ikut serta dalam membagikan bantuan di lokasi.
Ketika di konfirmasi lebih lanjut, Wali Nagari Sungai Sariak, Zaiful Yudi, hanya memberikan jawaban singkat dan cenderung normatif pada 25 Juli 2025.
“Semua yang menerima bantuan adalah data dari kementerian. Kami hanya menyalurkan sesuai nama yang sudah masuk,” jelasnya.
Pada hari yang sama, pernyataan senada juga disampaikan oleh Wali Korong Buluh Kasok, Raden.
“Bantuan beras dari Menteri itu kami salurkan sesuai dengan nama-nama yang sebelumnya telah diajukan. Jadi kami hanya menjalankan saja,” terang Wali Korong tanpa memberikan penjelasan lebih jauh.
Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada kebijakan atau langkah korektif dari pihak Wali Nagari maupun Wali Korong untuk merespons keluhan masyarakat mengenai ketimpangan dalam pendistribusian bansos.
Warga berharap segera dilakukan evaluasi dan verifikasi ulang data tersebut, agar bantuan benar-benar jatuh ke tangan yang membutuhkan, bukan sekadar berdasarkan data lama atau hubungan kedekatan saja.*Mika.
(Tim; eja)






