Pasaman | Mikanews : Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) masa bakti XXIII periode 2025–2030 resmi dikukuhkan oleh Bupati Pasaman Barat, Yulianto, di Aula Rumah Dinas Bupati, Sabtu (20/9).
Dalam kesempatan itu, Maulana Lubis ditetapkan sebagai Ketua PGRI Pasbar, sementara Ny. Sifrowati Yulianto dikukuhkan sebagai Bunda Guru PGRI Pasbar.
Bupati Yulianto dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada pengurus PGRI yang baru. Ia menegaskan bahwa guru adalah pahlawan yang sangat berjasa bagi generasi bangsa.
“Dengan dikukuhkannya pengurus PGRI Pasaman Barat, tentu kita berharap kualitas pendidikan di daerah ini semakin meningkat,” ujarnya.
Menurut Yulianto, peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya menyangkut mutu lulusan, tetapi juga menyangkut kualitas guru, kesejahteraan, serta pembentukan moralitas peserta didik agar terhindar dari pengaruh negatif.
“Jika kita melihat sejarah dunia pendidikan, tenaga pendidik di masa lalu memiliki mental dan semangat yang teruji. Meski sarana terbatas, mereka tetap melaksanakan pembelajaran tanpa menyerah. Kini, tantangan guru semakin kompleks seiring perkembangan zaman. Karena itu, melalui PGRI kita perlu memperkuat kerja sama agar persoalan yang ada bisa dibahas secara bijaksana,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Pasbar, Maulana Lubis, menyampaikan bahwa banyak persoalan pendidikan yang memerlukan perhatian bersama.
Ia berharap kerja sama lintas pihak, termasuk dengan kepolisian, Dinas Pendidikan, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.
“PGRI hadir untuk membentuk generasi bangsa yang lebih baik. Dari sisi ekonomi, tunjangan sertifikasi sudah cukup mendukung kesejahteraan guru. Saat ini, kami lebih fokus pada bagaimana anak-anak bisa mengenyam pendidikan yang layak.
Karena itu, kami mengajak semua pihak, mulai dari orang tua, lingkungan, hingga pemerintah daerah untuk bersama-sama mendidik anak-anak kita,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Bunda Guru PGRI Pasbar, Ny. Sifrowati Yulianto. Ia menegaskan siap bersinergi dengan pengurus PGRI untuk mewujudkan generasi muda Pasbar yang lebih baik.
“Apa yang dilakukan guru dan orang tua akan menjadi contoh bagi anak didik. Misalnya, dalam penggunaan gawai di sekolah. Anak-anak sudah mahir menggunakan teknologi, tetapi kita harus mampu mengendalikan penggunaannya agar tidak berdampak negatif,” ucapnya.
Ny. Sifrowati menambahkan, ia berharap PGRI dapat mendorong pengurangan penggunaan gawai di sekolah.
“Bagaimana kita bisa melarang anak-anak membawa gawai, sementara orang dewasa pun tidak lepas dari penggunaannya. Maka, keteladanan menjadi sangat penting,” tutupnya. *Mika
(red)
Sumber : Diskominfo pasbar






