Talu | MikaNews: Bupati Pasbar, H.Yulianto dan Wabup Pasbar, H.M.Ihpan bersama Ketua TP-PKK Ny. Sifrowati Yulianto, serta Wakil Ketua TP-PKK Ny. Gusmalini M. Ihpan, menghadiri kegiatan Manjalang Rajo Kabuntaran Talu Tuanku Bosa XV, Senin (7/4/2025).
Kegiatan manjalang Rajo ini, selain menjalin silaturahmi, juga diisi dengan penyampaian pituah bertajuk *Syarak Problematika Masyarakat di Era Digital dan Peran Datuak serta Pangulu, yang disampaikan oleh Buya Drs. H. Irfan Saumi, M.Ed., yang juga merupakan cucu dari Buya Hamka.
Kegiatan Manjalang Rajo Kabuntaran Talu ini juga terlihat dihadiri oleh perwakilan Forkopimda, Forkopimca, niniak mamak, pihak Nagari dan tokoh masyarakat serta stakeholder terkait lainnya.
Bupati Yulianto dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya terhadap kegiatan yang rutin digelar setiap tahunnya ini
Yulianto juga mengapresiasi kegiatan ini, sebab menurutnya, tradisi Manjalang Rajo Kabuntaran Talu selain mempererat silaturahmi juga mengandung makna tradisi, karena selalu melibatkan pimpinan daerah Pasaman Barat.
“Ini tradisi yang perlu mendapat apresiasi tinggi karena setiap tahun selalu digelar pada bulan Idulfitri,” terangnya.
Yulianto menambahkan, kegiatan silaturahmi ini tidak hanya mempererat hubungan antara anak cucu Raja Kabuntaran Talu, tetapi juga memperkuat sinergi antara pemerintah daerah mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga nagari.
“Acara ini bisa menjadi ajang untuk menyampaikan berbagai persoalan yang perlu dibahas di tingkat pemerintahan nagari. Seperti yang di sampaikan Tuanku Bosa XV Talu tadi, bahwa pemekaran nagari yang telah terbentuk merupakan hasil dari komunikasi yang baik,” ujarnya.
Yulianto juga mengingat kembali proses pemekaran nagari yang sempat menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, khususnya di kalangan niniak mamak.
“Saya masih ingat, dulu ada kekhawatiran bahwa pemekaran nagari akan memecah adat atau membelah peran niniak mamak. Namun setelah dilakukan musyawarah dan penjelasan yang seksama, akhirnya pemekaran itu terwujud demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Tuanku Bosa XV Kabuntaran Talu, Ir. H. Jhonny ZA, menjelaskan, Manjalang Rajo Kabuntaran Talu merupakan tradisi silaturahmi antara niniak mamak dan cucu kemenakan yang terus dijaga dan dilestarikan dari tahun ke tahun.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan antara cucu kemenakan dan juga dengan pemerintah, demi menciptakan suasana yang kondusif. Tahun ini ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yakni dengan hadirnya pituah dari Buya Drs. H. Irfan Saumi, M.Ed.,” ungkapnya.
Dalam pituahnya, Buya Drs. H. Irfan Saumi, M.Ed., memberikan masukan kepada pemerintah daerah dan niniak mamak terkait pentingnya pembinaan generasi muda, khususnya bagi siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
“Saya mengusulkan agar pemerintah dan niniak mamak mewajibkan anak-anak didik untuk kembali ke surau minimal sekali dalam seminggu, terutama untuk melaksanakan salat Subuh. Bisa ditetapkan satu hari, misalnya hari Minggu, untuk kegiatan ‘Didik Subuh’, agar anak-anak terbiasa berada di masjid,” pesannya.
(Aulia)






